Nama |
: | Gandarusa |
Nama Latin |
: | Gendarussa Vulgaris |
Suku |
: | Acanthaceae |
Deskripsi |
: |
Semak, bercabang banyak, mulai dari dekat pangkal batang. Cabang muda berwarna ungu gelap dan akan berubah warna menjadi coklat mengkilat stelah tua. Daun tunggal, letak berhadapan, berbentuk langset, panjang 5-20 cm, lebar 1-3,5 cm.
|
Kandungan Kimia |
: | Minyak atsiri, kalium dan alkaloid. |
Bagian Yang Digunakan |
: | Daun |
Kasiat |
: |
Melancarkan peredaran darah, antirematik, luka terpukul, patah tulang, rematik, bisul, borok, koreng, eksim, penurun panas, merangsang muntah, sakit kepala, kelumpuhan otot wajah, serta sakit mata dan telinga.
|
Efek Farmakologi |
: | - |
Cara Pemakaian |
: |
1. Memar, keseleo, tulang patah : Rebus daun gandasuri segar (30-60 gram) atau yang kering (15-30 gram) dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin saring, lalu minum pagi dan sore hari, masing-masing ½ gelas.
2. Untuk obat yang diminum (melancarkan peredaran darah, antirematik, mrangsang muntah) : Rebus daun gandasuri segar (30-60 gram) atau tumbuk dan peras, lalu gunakan air yang terkumpul. Jika memakai yan telag dikeringkan, rebus daun kering (15-30 gram) atau akar kering (3-10 gram).
3. Untuk pemakain luar : Pipis herba segar, llau tempelkan ke tempat yang sakit, seperti tulang patah, bengkak, terkilir, pembekakan kelenjar, dan bisul. Gunakan air perasan daun segar sebagai obat tetes pada telinga yang sakit. Bisa gunakan air rebusan herba untuk mencuci korenf dan borok.
|
Catatan : Wanita Hamil dilarang mengkonsumsi tanaman gandarusa.