Clickbank Affiliate Scripts

Manfaat Pohon Pletekan

Nama ilmiah : Rue/lia tuberosa L.

Suku: Acanthaceae 

Nama daerah: Pletekan, pletikan, ceplikan (jawa). 

Deskrispsi: Terna, semusim, tinggi 0,4-0,9 m. Batang: tegak, pangkal sedikit berbaring, bersegi, hijau. Daun: tunggal, bersilang berhadapan, bentuk solet, ujung membulat, pangkal runcing, tepi bergigi, panjang 6-18 cm, lebar 3-9 cm, licin, pertulangan menyirip, hijau. 

Majemuk, bentuk payung, diketiak daun, terdiri 1-15 bunga, kelopak 2-3 cm, benang sari melekat pada tabung mahkota berjumlan 4, dasar mahkota membentuk tabung, ujung berlekuk 5, panjang 3,5- 5 cm, ungu. 

Buah: kotak, lonjong, kering, berbiji banyak, panjang 2-3 cm, membuka dengan dua katup, hijau. Biji: Bulat, kecil, cokelat. Akar: tunggang, membentuk umbi, cokelat. 

Kandungan Kimia: daun dan akar Rue/lia tuberosa mengandung saponin, di samping itu daunnya juga mengandung polifenol dan akarnya mengandung flavonoida. 

Bagian yang Digunakan: Daun. 

Khasiat: Daun Ruellia tuberosa berkhasiat sebagai Obat sakit kencing batu. 

Cara Pemakaian: 

Untuk Obat kencing batu sekitar 15 gram daun Ruellia tuberosa, dicuci dan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus. 



Manfaat Daun Pepermint

Nama Ilmiah : Menthae piperita Stokes

Suku: Lamiaceae 

Deskripsi: Tanaman berupa terna berbatang tegak, tinggi 30-50 cm, mempunyai cabang-cabang kecil yang tumbuh menjalar, berbuku-buku. 

Daun berbentuk bundar telur, panjang 3,5-7 cm, ujung runcing atau tumpul, tulang daun bagian bawah berambut pendek, permukaan daun bagian atas berambut jarang, tangkai daun panjangnya sampai 1,5 cm.

Mahkota bunga berwarna ungu. Daunnya berbau segar seperti menthol dan rasanya sedikit pedas dengan sensasi dingin. 

Bagian yang Digunakan: Daun. 

Kandungan Kimia: Minyak atsiri (menthol), flavonoid, dan triterpen. 

Khasiat: Membantu mengurangi lemak darah. 

Cara Pemakaian: Rebus 1,5-3 gram daun pepermint kering dengan 150 ml air panas, saring dan minum 3 kali sehari sebelum makan. 

Manfaat Buah Pisang

Nama Ilmiah : Musa paradisiaca L

Suku: Musacae 

Deskrรญpsi: Semak berumpun dengan tinggi 3 metere berbatang semu, berpelepah, warna hijau muda sampai cokelat. 

Daun tunggal bentuk Ianset memanjang mudah koyak pada bagian bawah dan berlilin, dengan warna hijau. 

Perbungaan bentuk tandan, berumah satu, daun pelindung merah, mudah rontok, mahkota bunga segitiga warna putih kekuningane.

Buah buni, bulat memanjang tersusun seperti sisir dua baris. 

Kandungan Kimia: 
Buah mengandung noradrenalin, 5-hidroksi triptamin, dopamine, vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C,E,G, serotonin, pectin, dan tanin (buah muda). Getah mengansung tanin dan asam galato.

Bagian yang Digunakan: Buah, getah. 

Khasiat: Pendarahan rahim, merapatkan vagina, sariawan usus, cacar air, lever (sakit kuning), diare. 

Cara Pemakaian: 
1. Sakit kuning: Makan buah pisang emas yang sudah dimasak. 

2. Merapatkan vagina dan mencegah pendarahan: batang pohon pisang batu yang belum berbunga dipancung untuk diambil airnya yang bersih. Dan digunakan untuk mencuci vagina setelah bersalin. 

3. Cacar air: Buah pisang kluthuk yang masih mentah, adas PuIasari secukupnya dan 1 potong gula merah. Buah diparut untuk diambil airnya. Kemudian dicampur dengan bahan Iainnya sampai merata. Cara menggunakan disaring dan diminum. 

4. Diare: Buah pisang kapur mentah dibakar, kemudian dimakan. 




Manfaat pohon pepaya

Nama ilmiah : Carica papaya

Suku: Caricaceae 

Nama Daerah: Gantung, gandul (Jawa), gedang (Sunda). 

Diskripsi: Perdu, batang tidak berkayu, berongga, warna putih kotor. Daun: tunggal, pertulangan menjari, warna hijau, bunga tunggal bentuk bintang berkelamin satu. Bunga jantan terletak pada tandan yang serupa malai, mahkota lepas, warna putih kekuningan. Buah: buni bulat memanjang, berdaging pada saat muda berwarna hijau setelah tua menjadi jingga. Biji: bulat atau bulat panjang berwarna hitam.

Kandungan Kimia: 
Daun mengandung alkaloid papaina, karpaina, pseudokarPaina, glikosida karposid, dan saponin. 

Biji mengandung karpaina dan karisina. 

Getah mengandung papaina, papayatimina, dan fitoklimasa. 

Buah memgandung karatinoid, galaktosa, dan asam galakturonat. 

Bagian yang Digunakan: Daun, buah, biji, getah. 

Khasiat: Batu ginjal, hipertensi, malaria, keputihan kekurangan asi, diare, jerawat, haid berlebihan, sakit saat haid

Cara Pemakaian: 
1. Hipertensi: 2 potong akar pepaya direbus dengan 1 liter air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring dan diminum 2 kali sehai 1 cangkir. 

2. Malaria: 1 lembar daun pepaya, tempe busuk sebesar ibu jari, garam secukupnya. Semua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian diperas dan disaring untuk diambil airnya. Dan diminum 1 kali sehari selama 7 hari berturut-turut. 

3. Kekurangan ASI: buah yang masih muda (hijau) tanpa dikuliti dibelah menjadi 2 bagian, sebagaian direbus dengan air sebagian dengan cuka. Air rebusan diinum 2-3 sendok teh sehari dan dilakukan secara teratur. 



Manfaat tanaman pegagan

Nama Ilmiah : Centella asiatica

Suku: Apiaceae 

Deskripsi: Tumbuh merayap menutupi tanah, tidak berbatang, tinggi tanaman antara 10 — 50 cm, memiliki daun satu helaian yang tersusun dalam roset akar dan terdiri dari 2 10 helai daun. Daun berwarna hijau, berbentuk seperti kipas, buah pinggang, atau ginjal. Bentuk bunga bundar lonjong, cekung dan runcing ke ujung dengan ukuan sangat kecil. 

Kelopak bunga tidak bercuping serta tajuk bunga berbentuk bulat telur dan meruncing ke bagian ujung. Buah pegagan berukuran kecil, panjang 2 - 2,5 mm, lebar 7 mm, berbentuk lonjong atau pipih, menggantung, baunya wangi, rasanya pahit, berdinding agak tebal, kulitnya keras berlekuk dua, berusuk jelas, dan berwarna kuning. 

Bagian Yang Digunakan: Seluruh bagian tanaman. 

Kandungan Kimia: Glikosida (asiatikosida). 

Khasiat: Untuk mengobati kencing darah, muntah darah, mimisan, batuk kering, bisul

Cara Pemakaian: 
1. Kencing darah, muntah darah, mimisan: Sediakan buahan segar pegagan, akar alang-alang, dan urang aring, masing-masing 30 gram, lalu cuci sampai bersih. Rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari. 

2. Batuk kering: Cuci 1 genggam penuh pegagan segar, lalu giling sampai halus. Tambahkan air gula batu secukupnya, lalu peras dan saring. Air yang terkumpul, lalu diminum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari. 

3. Bisul
- Rebus 30 — 60 gram pegagan segar dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas. 
- Cuci pegagan segar secukupnya sampai bersih, lalu giling sampai halus. Tempelkan pada bisul, lalu balut dengan kain perban. Ganti balutan 2— 3 kali sehari. 

4. Campak: Rebus 60 — 120 gram pegagan segar dalam 4 gelas air sampai tersisa 2 % gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali masing-masing % gelas. 

5. Demam: Cuci 1 genggam penuh pegagan segar, lalu giling sampai 
halus. Tambahkan sedikit air dan garam sambil diaduk rata, lalu Peras dan saring. Minum air yang terkumpul sewaktu perut kosong. Lakukan 3 kali sehari. 


Manfaat Tanaman Pare

Nama Ilmiah : Momordica charantia L.

Suku: Cucurbitceae

Nama Daerah: Paria, pare, pare pahit, pepareh (Jawa). Prieu, peria, foria, pepare, kambeh, paria (Sumatera). Paya, paria, truwuk, paita, paliak, pariak, pania, pepule (Nusa tenggara). Poya, pudu, pentu, paria belenggede, palia (Sulawesi).

Deskripsi: Habitus semak, semusim, menjalar atau merambat. Batang masif, berusuk lima, masih merambat, setelah tua gundul, hijau. Daun tunggal, bulat telur, berbulu, berlekuk, tangkai panjang sampai 7-13cm, hijau. Daun tunggal, bulat telur, berbulu, berlekuk, tangkai panjang sampai 7-13cm, hijau. Bunga tunggal, berkelamin satu, kelopak bentuk lonjong, berusuk banyak, benang sari tiga, kepala sari lepas, putik satu, putih, bakal buah berparuh, berduri tempel, halus dan berambut, tangkai bunga 5-15cm, daun pelindung hijau, mahkota bulat telur, kuning. Buah bulat memanjang, berusuk, jingga. Biji keras, pipih, dengan alur tidak beraturan, cokelat kekuningan. Alar tunggang, puth kotor.

Kandungan Kimia: 
Daun: Momordisin, momordin, karanMn, asam trikosanik, resin, asam resinat, saponin, vitamin A dan C serta minyak lemak terdiri dari asam oleat, asam linoleat, asam stearat dan L.oleostearat. Buah: Karantin, hydroxytryptamine, vitamin A,B dan C. 
Biji: Momordisin. 

Bagian yang Digunakan: Buah, daun. 

Efek Farmakologi: Pahit, dingin, antiradang. Masuk meridian jantung, hati, dan paru. Buah: peluruh dahak, pembersih darah, menambah napsu makan, penurun panas, penyegar badan. Bunga: memacu enzim pencernaan. Daun: peluruh haid, pencahar, perangsang muntah, penurun panas. 

Cara Pemakaian: 
1. Disentri: Sediakan 2 buah pare segar, cuci lalu potong-potong. Tambahkan seperempat gelas air bersih, lalu diblender. Seduh dan peras. Silakan diminum 2 kali sehari. 

2. Kencing Manis: Ambil 2 buah pare, cuci dan lumatkan. Tambahkan setengah gelas air bersih. Aduk dan peras. Minum sehari sebanyak 1 ramuan. Diulang selama 2 minggu. 

3. Cacing kremi: Sediakan 1 genggam daun segar, diberi seperempat cangkir air bersih, lalu blender. Saring dengan kain kasa. Jika perlu, tambahkan sedikit garam, gula aren secukupnya, dan jeruk nipis. Minum sekali sehari seperempat cangkir. Lakukan selama I minggu. 

Manfaat Tanaman Patah Tulang

Nama Ilmiah : Euphorbia tirucalli.

Suku : Euphorbiaceae 

Deskripsi: Perdu, tumbuh tegak, pangkal berkayu, banyak bercabang, bergetah seperti susu yang beracun. Ranting bulat silindris berbentuk pensil, beralur halus membujur, warnanya hijau. Daunnya jarang, terdapat pada ujung ranting yang masih muda, kecil-kecil, bentuknya lanset, cepat rontok. Bunga terdapat diujung batang, berupa bunga majemuk yang tersusun seperti mangkok, warnanya kuning kehijauan. 

Bagian yang Digunakan: Getah. 

Kandungan Kimia: Euphorbone, taraksaterol, alfa-laktucerol. 

Khasiat: Obat luka baru. 

Cara Pemakaian: Getah tanaman langsung dioleskan pada Iuka baru. 

Manfaat Tanaman Patikan Kebo

Nama Ilmiah : Euphorbia hirta.

Suku: Euphorbiaceae 

Deskripsi: Tanaman terna, tegak atau memanjat, tinggi lebih kurang 20 cm, batang berambut, percabangan selalu keluar dan pangkal batang dan tumbuh ke atas, warna merah atau keunguan. 

Daun berbentuk jonong meruncing sampai tumpul, tepi daun bergerigi. perbungaan bentuk bola keluar dan ketiak daun bergagang pendek, berwarna dadu atau merah kecokelatan. 

Bunga mempunyai susunan satu bunga betina dikelilingi oleh lima bunga yang masing-masing terdiri atas empat bunga jantan. 

Kandungan Kimia: Flavonoid, glilcosida, sterol, eufosterol, jambulol, asam melisat, asam forbat, alkaloid, gula, dan tanin. 

Bagian yang Digunakan: Seluruh bagian tumbuhan. 

Khasiat: Anti-inflamasi, hemostatic, ekspektoran, spasmolitik, diuretic, dan antiprunitik. 

Cara Pemakaian: 
1. Bronkhitis: Herba Patikan Kebo segar yang belum berbunga 10 gram, air secukup-nya. Herba Dipipis, lalu saring airnya. Diminum I kali sehari 1/4 cangkir. Lama pengobatan diulang selama 14 hari. 

2. Radang Usus : Herba Patikan Kebo 7 gram, rimpang kunyit4 iris, air 110 ml. Pemakaian dengan jalan diminum  1 kali sehari 100 ml. Lama pengobatan diulang selama 14 hari. 

3. Sakit Tenggorokan : Patikan Kebo yang belum berbunga 10 tanaman, air 110 ml. Cara pemakaian: untuk berkumur 1 kali sehari 100 ml. Bila perlu dapat diencerkan dengan air hangat, sebagian dapat ditelan. 

Peringatan : Penggunaan yang terlalu banyak dapat menyebabkan sakit perut. 




Manfaat pandan wangi

Nama ilmiah : Pandanus amaryllifolius Raxb.

Suku : Pandanaceae.

Deskripsi : Perdu tahunan, tinggi 1-2 m. Batang bulat dengan bekas duduk daun, bercabang, menjalar, akar tunjang, kekuar disekitar pangkal batanh dan bercabang. Daun tunggal, duduk dengan pangkal memeluk batang, tersusun berbaris tiga dalam garis spiral. Helai dau berbentuk pita, tipis, licin, ujung runcing, tepi rata, bertulang sejajar, panjang 40-80 cm, lebar 3-5 cm, berduri tempel pada ibu tulang daun permukaan bawah bagian ujung-ujungnya, warnanya hijau. Bunga majemuk, berbentuk bongkol, warnanya putih. Buahnya buah batu, menggantung, bentuk bola, diameter 4-7,5 cm, dinding buah berambut warnanya jingga.

Sifat dan khasiat : Daun berkhasiat sebagai tonikum, penambah nafsu makan, dan penenang.

Kandungan kimia : Daun pandan mengandung alkaloid, saponin, flavoida, tanin, pokifenol, dan zat warna.

Bagian yang digunakan : Daun.

Cara pemakaian : 
1. Lemah saraf : Daun pandang segar sebanyak 3 lembar dicuci, lalu dipotong kecil-kecil. Renus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum pagi dan sore hari, masing-masing 1 gelas.

2. Rematik dan pegal linu : Daun pandan segar sebanyak 5 lembar dan daun serai 20 lembar, dicuci, lalu ditumbuk sampai halus. Tambahkan minyak kayu putih dan minyak gandapura masing-masing 1 sendok makan. Aduk sampai merata. Ramuan ini digunakan untuk menggosok dan mengurut bagian tubuh yang sakit.

3. Rambut rontok : 10 lembar daun waru muda yabg segar, segenggam daun urang-aring, 5 lembar daun mangkokan, 1 lembar daun pandan, 10 kuntuk bunga melati dan 1 kuntum bunga mawar. Setelah semua dicuci bersih, lalu dipotong-potong, secukupnya. Bahan-bahan tersebut dimasukkan kedalam panci email, lalu tambahkan minyak wijen, minyak kelapa dan minyak kemiri masing-masing ½ cangkir. Panaskan sampai mendidih, lalu angkat. Setelah dingin disaring, siap untuk digunakan, caranya oleskan campuran minyak tadi keseluruh kulit kelapa sambil dipijat ringan. Lakukan malam hari sebelum tidur, esok paginya rambut dikeramas. Lakukan 2-3 kali seminggu.

Manfaat tanaman paku tanjung

Nama ilmiah : Nepholepis bisserrata

Suku : Polypodiaceae

Deskripsi : Tumbuhan paku berkembang biak dengan spora, suah mulai bisa dibedakan antara akar, batang, dan daun sejatinya. Letak daun berpasangan, bentuk lanset, warna hijau.

Bagian yang digunakan : Daun.


Kandungan kimia : Saponin, flavonoid.

Khasiat : Penghilang bau badan.

Cara pemakaian : Untuk menghilangkan bau keringat dipakai ±15 gram daun paku tanjung yang masih muda, dicuci dan ditumbuk halus, lalu digosok pada ketiak.

Manfaat Tanaman Pacing

Nama ilmiah : Costus speciosus

Suku : Zingiberaceae

Nama daerah : Pacig tawar, tepung tawar (Sunda), poncang-pancing, pancing (Jawa), lingkuas in talun (Makasar), tehe tepu ( Maluku).

Deskripsi : Herba tegak, termasuk dalam suku jahe-jahean. Tumbuhan tegak tinggi 0,5-3 m. Tempat hidup ditempat lembab, dan teduh. Batang berwarna kuning kecokelatan. Daunnya berwarna hijau tunggal, tangkai daun pendek, memeluk batang. Helaian daun memanjang sampai bentuk lancet, panjang 9-35 cm, lebar 3-10 cm, ujung meruncing, dibagian bawahnya berambut halus. Daun-daun tersusun spiral, mempunyai satu spirostik. Bunga duduk dalam bentuj bulir, besar berwarna putih. Buahnya kotak berbentuk telur, berwarna merah, mempunyai banyak biji.

Bagian yang digunakan : Rimpang.

Kandungan kimia : Rimpang mengandung diosgenin, titogenin, gracilin, sitosterol, methyltriacontan-26-one & 24-hydroxynhentriacontan-27-one.

Khasiat : Mencret, perut kembung.

Efek farmakologi : Sebagai deuretic, antitoksik, menghilangkab gatal (antipruritus), dan peluruh keringat (diaforetik). Pacing juga digunakan sebagai bahan baku kontrasepsi.

Toksisitas : Rimpang mentah, beracun. Kelebihan dosis akan menimbulkan muntah, mencret dan pusing. Bila terjadi gangguan seperti itu, dianjurkan untuk mengunyah 6 gr kayu manis (Glycrrhizauralensis). Perhatian, bagi wanita hamil dan orang yang menderita gangguan pencernaan lemah dilarang mengonsumsi pacing.

Cara pemakaian : 
1. Eksim (gatal-gatal) : Rebus rampang pacing segar secukupnya yang telah diiris dengan air secukupnya selama 15 menit. Gunakan untuk mencuci eksim atau kulit gatal.

2. Memperbaiki pertumbuhan rambut : Tumbuk batang dan daun muda secukupnya, peras, saring. Embunkan selama 1 malam. Kesokan pagi, digunakan untuk mencuci rambut sambil pijat ringan.

Manfaat Buah Murbei

Nama ilmiah : Morus Australis

Suku : Moraceae

Deskripsi : Semak tinggi atau perdu, tinggi sekitar 9 m, percabangan banyak, cabang muda berambut halus. Daun tunggal, letak berseling, bertangkai yang pajangnya 4 cm. Helai daun bulat telur sampai berbentuk jantung, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergigi, pertulangan menyirip agak menonjol, permukaan atas dan bawah kasar, panjang 2,5 - 20 cm, lebar 1,5 - 12 cm, warnanya hijau. Bunga majemuk bentuk tandan, keluar dari ketiak daun, mahkota berbentuk taju, warnanya putih. Buahnya banyak berupa buah buni, berair dan rasanya enak. Buah muda berwarna hijau, setelah masak menjadi hitam. Biji kecil warna hitam.

Bagian yang digunakan : Daun, rantinf, buah dan kulit akar.

Kandungan kimia : Ecdysterono, sitosterol, cyaniding, beta karoten, vitamin C.

Khasiat : Obat tekanan darah tinggi, kaki bengkak, memperbanyak keluar ASI, obat bisul, radang kulit, penawar bisa ular.

Cara pemakaian : 
1. Tekanan darah tinggi, kaki bengkak :
Daun murbei segar sebanyak 15 g dicuci bersih, kemudian direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin, disaring, lalu dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore

2. Memperbanyak keluarnya air susu ibu (ASI) :
Daun murbei muda dimasak sebagai sayur, lalu dimakan bersama nasi.

3. Bisul, radang kulit :
Daun murbei segar sebanyak 1 genggam dicuci, lalu direbus dengan air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus. Rebusan daun ini berguna untuk membersihkan darah sehingga dapat diminum secara teratur.

4. Digigit ular :
Daun murbei segar sebanyak 20 g dicuci lalu digiling halus. Tambahkan ½ cangkit air masak, lalu disaring dan diperas. Air yang terkumpul diminum sekaligus.

Manfaat Tanaman Pacar Air



Nama ilmiah : Impatiens Balsamina

Suku : Balsaminaceae

Deskripsi : Terna berbatang basah, bercabang, dengan daun tunggal, bentuk langset memanjang pinggir bergerigi warna hijau muda tanpa daun penumpu. Bunga berwarna cerah, seperti merah, orange, ungu, putih, dll. Buahnya buah kendaga, bila masak akan membuka menjadi 5 bagian yang terpilin. Biasanya ditanam sebagai tanaman hias dengan tinggi 30-80 cm.

Bagian yang digunakan : akar.

Kandungan kimia : Cyanidin, kaempferol.

Khasiat : Tertusuk tulang/benda asing di kerongkongan tenggorokan.

Cara pemakaian :
Akar dikunyah dan telan dengan air hangat.

Manfaat Tanaman Mindi

Bahasa ilmiah : Melia azedarach

Suku : Meliaceae

Deskripsi : Dapat ditemukan dari dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1.100 m dpl. Pohon yang bercabang banyak ini mempunyai kulit batang yang berwarna cokelat tua, dengan tinggi sampai 4 m. Daunnya majemuk, menyirip ganda, tumbuh berseling dengan panjang 20-80 cm. Anak daun benuknya bulat telur sampai lanset, tepi bergerigi, ujung runcing, pangkal membulat atau tumpul, permukaan atas dau berwarna hijau tua, bagian bawah hijau muda, panjang 3-7 cm, lebar 1,5-3 cm. Bunga majemuk dalam malai yang panjangnya 10-20 cm, keluar dari ketiak daun. Daun daun mahkota berjumlah 5, panjangnya sekutar 1 cm, warnanya ungu pucat, dan berbau harum. Buahnya buah batu, bulat, diameter sekitar 1,5 cm. Jika masak warnanya cokelat kekuningan, dan berbiji satu.

Bagian yang digunakan : Kulit kayu, kulit akar, daun.

Kandungan kimia : Alkaloid, minyak atsiri dan triterpen.

Khasiat : Obat tekanan darah tinggi, kudis, skabies.

Cara pemakaian :
1. Tekanan darah tinggi (hipertensi) :
Cuci daun mindi kecil yang segar (tujuh lembar), lalu rebus dengan dua gelas air sampai airnya tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum sehari dua kali, masing-masing setengah gelas.

2. Skabies :
Tambahkan cuka pada bubuk kulit kayu atau kulit akar secukupnya, lalu aduk sampai merata. Borehkan pada bagian kulit yang gatal. Lakukan 3-4 kali sahri sampai sembuh.

3. Kudis :
- Rebus kulir kayu atau kulit akar mindi kecil secukupnya. Setelah dingin, gunakan air saringannya untuk mencuci bagian kulit yang kudis.
-Cuci dan tumbuk sampai halus daun mindi kecil yang masih segar (secukupnya). Bubuhkan pada bagian kulit yang kudis, lalu balut. Lakukan tiga kali sehari.
- Bakar kulit kayu mindi kecil secukupnya sampai hangus, lalu giling menjadi serbuk. Tambahkan air kapur sirih, lalu gunakan untuk menggosok bagian kulit yang kudis.

Manfaat Tanaman Meniran


Nama ilmiah : Phylantus Urinaria, Linn

Suku : Euphorbiaceae

Deakripsi : Batang berbentuk bulat berbatang basah dengan tinggi kurang dari 50 cm. Mempunyai daun yang bersirip genap setiap satu tangkai daun terdiri dari daun majemuk yang mempunyai ukuran kecil dan berbentuk lonjong. Bunga terdapat pada ketiak daun menghadap kearah bawah. Meniran berasal dari daerah tropis yang tumbuh liar di hutan-hutan, ladang-ladang, kebun-kebun maupun pekarangan halaman rumah, lada umumnya tidak dipelihara karena dianggap tumbuhan rumput biasa. Meniran tumbuh subur di tempat yang lembab pada dataran rendah sampai keinggian 1000 meter diatas permukaan laut.

Bagian yang digunakan : Seluruh bagian tanaman.

Kandungan kimia : Phyllathin.

Khasiat : Untuk sakit kuning, demam, batuk, ayan.

Efek farmakologi : Imunostimulan (peningkat daya tahan tubuh).

Cara pemakaian :
1. Sakit kuning : 16 tanaman meniran (akar, batang, dan daun), 2 gelas air. Tanaman meniran di cuci, lalu ditumbuk halus dan direbus dengan 2 gelas air susu sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas. Cara menggunakan : disaring dan diminum sekaligus, dilakukan setiap hari.

2. Batuk : 3-7 batang tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun, dan bunga), madu secukupnya. Bahan dicuci bersih, kemudin ditumbuk halus dan direbus dengan 3 sendok makan air masak, hasilnya dicampur dengan 1 sendok makan madu sampai merata. Cara menggunakannya : diminum sekaligus dan dilakukan 2 kali sehari.

Manfaat Buah Markisa

Nama lmiah : Passiflora quadrangularis

Suku : Passifloraceae

Deskripsi : Semak menjalar dengan panjang mencapi 10 m. Batang markisa berwarna hijau kecokelatan. Daun tunggal lonjong, pangkal membulat, pertulangan menyirip. Buah markisa berwarna hijau keputihan dan berbentuk lonjong.

Bagian yang digunakan : Daun, buah.

Kandungan kimia : Polifenol, karotenoid, passaflorina, harman, harmol.

Khasiat : Peluruh air seni, kencing nanah, penenang.

Cara pemakaian : 
Peluruh air seni : 10 gram duan segar dicuci, direbus dengan dua gelas air selama 25 menit. Setelah dingin, rebusan disaring dan diminum dua kali sehari sama banyak.

Manfaat Buah Mengkudu

Nama ilmiah : Morinda citrifolia

Suku : Rubiaceae

Deskripsi : Perdu atau pojon kecil, tumbuh membengkok, tinggi 3-8 m, berkayu, bulat, kulit kasar, bercabang banyak dengan ranting muda bersegi empat. Daun tunggal, letak berhadapan, bertangkai pendek, tebalengkilap, berbentuk bulat telur lebar sampai berbentuk elips, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 10-40 cm, lebar 5-17 cm dan berwarna hijau tua. Bunga keluar dari ketiak daun, 5-8 dalam karangan berbentuk bonggol, mahkota berbentuk tabung, berbenuk seperti terompet, berwarna putih dan harum. Buah bertangkai dengan bentuk bulat lonjong, panjang 5-10 cm, berupa buah buni majemuk yang berkumpul menjadi satu sebagai buah yang besar. Permukaan buah berbenjol-benjol, keras berwarna hijau, bersaging lunak dan berair jika masak, berwarna kuning pucat atau kuning kotor, berbau busuk, berisi banyak biji berwarna cokelat kehitama. Perbanyakan dengan biji.

Bagian yang digunakan : Buah.

Kandungan kimia : Morodin, terpenoid, scopoletin, asam kaproat, alkoloid.

Khasiat : Pereda batuk, pereda demam, sariawan, menggilangkan lembab kulit, meningkatkan kekuatan tulang, peluruh kencing, peluruh haid, pembersih darah, meningkatkan daya tahan tubuh, antikanker, pembasmi cacing, antiradang, antibakteri, pencahar, anti kuman, dan pelembut kulit.

Cara pemakaian : 
1. Batuk karena masuk angin :
Parut buah mengkudu masak (2-3 buah). Peras dan saring dengan sepotong kain. Tambahkan gula bati secukupnya sambil diaduk rata. Minum sekaligus. Lakukan dua kali sehari.

2. Batuk :
Parut buah mengkudu masak (2 buah). Peras dan saring dengan sepotong kain. Tambahakan 3 sendok makan air masak, satu sendok teh cuka, dan seujung sendok teh garam sambil diaduk rata. Minum sehari 3x2 sendok makan.

3. Batuk rejan :
Cuci buah mengkudu masak (1 buah), daun dewa (6 lembar), daun jinten (10 lembar), dan daun sambiloto (7 lembar), semuanya bahan segar. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring. Minum sekaligus. Ampas bisa direbus sekali lagi untuk diminum oada sore hari.

4. Sariawan :
- Cuci buah mengkudu masak (3 buah), pisang batu yang sudah masak (3 buah) yang diambil isinya, pisang batu mentah (4 buah) yang diiris bersama kulitnya. Tumbuk bahan-bahan sampai halus. Peras dengan sepotong kain. Masukkan air hasil perasan kedalam gelas dan embunkan semalam. Minum sekaligus pada pagi hari. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
- Cuci buah mengkudu masak (2 buah), laku parut. Tambahkan air masak (2 sendok makan) dan madu murni (1 sendok makan). Peras dan saring dengan sepotong kain. Minum air hasil perasan sakaligus. Lakukan tiga kali sehari.

5. Sakit perut, sakit pinggang karena masuk angin, badan sakit pasca melahirkan : 
Oleskan minyak kelapa pada daun mengkudu segar dengan ukuran besar. Layukan diatas api. Ikat pada perut atau pinggang yabg sakit saat masih hangat.

Catatan : Jus mengkudu jangan diberikan pada orang yang menjalankan diet rendah kalium (potasium). Jika jus mengkudu diminum penderita gagal ginjal kronik, jumlah kalium di dalam darah akan meningkat.

Manfaat Tanaman Lidah Mertua


Nama ilmiah : Sansevieria laurentii

Suku : Liliaceae

Deskripsi : Terna menahun, akar rimpang menjalar. Daun tunggal, kaku, keras, permukaan licin, berkumpul sebagai roset akar. Helaian daun berbentuk panjang menyempit dengan bagian tepi agak melengkung ke dalam menyerupai talang, ujung runcing, pangkal menyempit, kedua permukaan daun berwarna hijau dengan garis-garis bergelombang horizontal dan tepi daun berwarna hijau kuning emas. Bunga majemuk dalam tandan, membentuk bulir, warna hijau muda, harum, mekar menjelang malam. Buah buni warna merah tua.

Bagian yang digunakan : Seluruh bagian tanaman.

Khasiat : Antibiotik, radang, flu, batuk, kencing manis, tekanan darah tinggi, digigit ular.

Kandungan kimia : Daun mengandung abamagenin, kardenolin, saponin, dan polifenol.

Cara pemakaian : 
1. Tekanan darah tinggi, diare, digigit ular, radang saluran napas, radang lambung, dan radang usus :
Cuci bersih 27 g akar lidah mertua kering, rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Saring air rebusan, lalu minum 2 kali sahari masing-masing ½ gelas.

2. Influenza, batuk, kecing manis :
Cuci bersih 25 buah lidah mertua, rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin saring rebusan lalu minum 2 kali sehari masing-masing ½ gelas.

Manfaat Pohon Mangkokan

Nama ilmiah : Nothopanax scutellarium Merr

Suku : Araliaceae

Nama daerah : Mamnukan (Sunda), godong mangkoka (Jawa), daun koin, daun mangkok, memangkokkan, pohon mangkok (Sumatera), daun mangkok (Manado), mangko-mangko (Makasar), Sawoko (Halmahera).

Deskripsi : Perdu, tahunan, tinggi tanan 1-1,5 m. Batang berkayu, bercabang, bulat, ketika masih muda ungu, tetapi setelah tua menjadi putih kehijauan. Duan tunggal, bulat, berlekuk, tepu bergerigi, diameter 1-2 cm. Pertulangan daun menyirip, tangkai daun silindris, warna ungu, hijau. Bunga majemuk, payung, kelopak bergerigi pendek, atau ramping, tinggi ±1,5 mm, benang sari lima, bakal buah beruang 3-4, tangkai pendek, mahkota waktu kuncup tersusun seperti genting, kemudian melengkung, berwarna hijau. Buah buni, pipih, hijau. Biji kecil, kersa cokelat. Akar tunggang, warna putih kotor.

Bagian yang digunakan : Daun.

Kandungan kimia : Batang dan daun mengandung kalsium oksalat, peroksidase, amygdalin, fosfor, besi, lemak, protein, serta vitamin A, B1, dan C.

Sifat dan efek farmakologi : Akar berkhasiat sebagai diuretic (peluruh air seni). Daun berkhasiat sebagai diuretic dan antiinflamasi.

Cara pemakaian : 
Luka : Daun mangkokan segar secukupnya dicuci bersih lalu digiling halus. Taruh diatas luka, lalu dibalut. Ganti 2-3 kali sehari.

Manfaat Biji Mangga

Nama ilmiah : Mangifera indica

Suku : Anacardiaceae

Deskripsi : Pihon tinggi, tegak, berkayu, bulat, percabangan simpodial, cokelat. Daun tunggal, lonjong, ujung runcing, pertulangan menyirip, hijau. Buah buni, bulat telur, hijau atau kuning. Biji keras, tebal, kuning muda. Akar tunggang cokelat.

Bagian yang digunakan : Biji.

Kandungan kimia : Beta karodin, vitamin C, kalium.

Khasiat : Obat cacing.

Cara pemakaian : Untuk obat cacing dipakai 40-50 gram biji mangga, dicuci, dirajang, direbus dengan 3 gelas air sampai air rebusannya tinggal setengah, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum 3 kali sehari (pagi, siang, sore) sama banyak.

Manfaat Lidah Buaya

Nama Ilmiah : Aloe vera L

Nama suku : Liliacea

Deskripsi : Tanaman perennial, daun berumpun, helai daun panjang, bentuk taji, daging tebal, getas tapi bergigi kecil, ujung runcing, pangkal memeluk batang, pernukaan berbintik-bintik, warna hijau, berkumpul diujung batang. Bunga majemuk tandan, warna kuning kemerahan.

Kandungan kimia : Daun mengandung aloin, aloe-emodin, rhein, aloinoside A, B, barbloin, isobarbaloin, homonatolin, aloesin, bradykininase sebagai laksatif (pencahar/urus-urus). Polisakarida sebagai penyembuh luka dan dapat mengurangi reaksi peradangan.

Bagian yang digunakan : Seluruh bagian.

Khasiat : Laksasif (pencahar/urus-urus), antiinflamasi (anti radang), peluruh haid, dan parasitiside.

Toksisitas : Aloe vera menyebabkan pencahar, jika digunakan membuat diare dan keram usus. Ibu hamil dilarang menggunakan aloe vera karena merangsang kontraksi uterus. Ibu menyusui tidak boleh karena menyebabkan rasa sakit akibat kram lambung pada bayinya.

Cara pemakaian : 
1. Sembelit : Kupas kulit luar ½ lembar daun lidah buaya, buang durinya. Cincang isinya, seduh dengan ½ cangkir air panas, dan tambahkan gula. Minum 3 kali ½ sehari.

2. Kencing manis : Rebus 1 lembar daun lidah buaya yang telas dikupas kulit luat dan bagian berduri serta dipotong-potong dalam 3 gelas air sampai tersisa 1½ gelas. Saring, minum sehabis makan 3 kali sehari ½ gelas setiap hari.

3. Rambut rontok : Belah lidah buaya segar. Ambil bagian dalamnya yang berupa agar-agar, laku gosok ke kulit kepala setelah mandi sore. Bungkus rambut dengan sepotong kain. Cuci rambut keesokan harinya. Lakukan setiap hari selama 3 bulan untuk mencapai hasil yang memuaskan. 

Manfaat Labu Bligo

Nama Ilmiah : Bennicasa hispida Cogn

Suku : Cucurbitaceae

Kegunaan : Kulit labu bligo digunakan untuk melancarkan kemih dan radang ginjal, bijinya untuk memgatasi batuk.

Kandungan kimia : Protein, karbohidrat, kalori, serat kasar, vitamin B1, B2, C, asam nikotinat (buah), alkalin, cucurbitin, asam resin, miosin, vitelin dan gula.

Bagian yang digunakan : Buah

Sifat kimia dan efek farmakologi : Dingin, manis, dan netral. Berkhaisat menguatkan ginjal dan liver, menghilangkan rasa haus, demam, peluruh dahak, peluruh kencing, tonik (penguat) dan antidote.

Cara pemakaian : 
Obat diabetes : 100-500 g buah labu bligo direbus atau di jus.

Manfaat Lengkuas


Nama latin : Alpinia galangal (L) Swarz 

Suku : Zingiberaceae 

Deskripsi : Tumbuhan berupa terna berbatang semu, tumbuh tegak tinggi 1-3 m. Daun berbentuk lanset, bundar memanjang, ujung tajam, warna permukaan daun bagian atas hijau tua dan bagian bawah hijau muda. Rimpang menjalar, berdaging, berwarna merah atau kuning pucat, berserat kasar, berbau harum dan berasa pedas. 

Bagian yang dugunakan : Rimpang. 

Kandumgan kimia : Minyak atsiri (kam fer, sineol, asam metal sinamat). 

Khasiat : Membantu mereda demam, nyeri dan bengkak.

Cara pemakaian : Kurang lebih 20 gram lengkuas segar diparut, ditambah air matang hangat, diperas dan disaring kemudian ditambah madu. Diminum 1 kali sehari dan biasanya diulang hingga 4 hari.hasiat : Membantu mereda demam, nyeri dan bengkak. 


Manfaat Pohon Landep


Nama ilmiah : Barleria cristata

Suku : Acanthaceae

Deskripsi : Tumbuhan ini berasal dari Asia tropik dan Afrika Selatan. Di indonesia ditemukan didaerah yang beriklim kering, tumbuh liar atau ditanam untuk pagar dari dataran rendah sampai 400 m dpl. Semak tinggi 1,5 - 2 m. Batang berkayu, segi empat, berbuku-buku, berambut, berduri kuat yang terdapat pada ketiak-ketiak daun. Daun tunggal, daun muda berambut, letak berhadapan, panjang tangkai daun 4-8 mm. Perbanyakan dengan biji atau setek batang.

Kandungan kimia : Saponin, flavonoid, tannin, polifenol.

Bagian yang digunakan : Daun, akar. 

Khasiat : Luka, rematik, sakit pinggang, deman, sakit perut, perut busung air, kencing kurang lancar, gusi nyeri.

Cara pemakaian : 
1. Luka
15 g akar landeo dicuci bersih. Tanbahan ¼ sendoj teh kapur sirih. Tumbuk sampai lumat, kemudian tempelkan pada luka.

2. Kurap, Panu :
Akar secukupnya digiling halus, tambahkan air perasan 1 buah jeruk nipis, laku diaduk merata sampai seperti bubur. Balurkan pada kurap, lalu dibalut. Ganti 2 kali sehari, sampai sembuh.

3. Rematik, sakit pinggang, sakit kepala :
1 genggan daun landep segar dicuci, lalu digiling halus. Tambahkab air kapur sirih secukupnya sambil diaduk merata sampai menjadi seperti bubur kental. Balurkan kebagian tubuh yang sakit. Bila sakit balurkan oada kening.

4. Sakit gigi :
Daun dikunyah dengan gigi yang sakit.

5. Gusi nyeri dan berdarah :
Daun landeo segar dicuci, lalu digiling halus. Air perasannya ditambahkan sedikit madu. Gunakan untuk memoles gusi yang sakit.

6. Demam, sakit perut, kencing sedikit (ayang-ayangen) :
1 genggam daun landep segar dicuci, laku diseduh dengan 1 gelas air panas. Setelah dingin disaring, lalu diminum.

Manfaat Tanaman Kunyit

Nama Latin : Curcuma demostica

Suku : Zingiberaceae

Nama daerah : Kunir(Jawa), koneng(Sunda), konyet(Madura).

Deskripsi : Terna dengan batang berwarna semu hijau atau agak keunguan, rimpang terbentuk dengan sempurna, bercabang-bacang, berwarna jingga. Setiap tanaman berdaun 3 sampai 8 helai, panjang tangkai daun berserta pelepah sampai 70 cm, berambus halus jarang-jarang, helaian daun berbentuk langset lebar, ujung daun lancip berekor, keseluruhannya berwarna hijau atau hanya bagian atas dekat tulang utama berwarna agak keunguan, panjang 28 cm sampai 85 cm, lebar 10 cm sampai 25 cm. Perbungaan terminal, gagang berambut , bersisik, panjang gagang 16 cm sampai 40 cm, tenda bunga panjang 10 cm sampai 19 cm, lebar 5 cm sampai 10 cm, daun kelopak berambut berbentuk langset, panjang 4 cm sampai 8 cm, lebar 2 cm sampai 3,5 cm, daun kelopak yang paling bawah berwarna hijau, berbentuk bundar telur, makin keatas makin menyempit serta memanjang, warna semu putih atau keunguan, kelopak berbentuk tabung, panjang lebih kurang 20 mm, berwarna krem, bagian dalam tabung berambut, tajuk bagian berbelah-belah, warna putih atau merah jambu, panjang 10 mm sampai 15 mm, lebar 11 mm sampai 14 mm, bibir berbentuk bundar telur, panjang 16 mm sampai 20 mm, lebar 15 mm sampai 18 mm, warna jingga atau kuning keemasan dengan pinggir berwarna cokelat dan ditengahnya berwarna kemerahan. Kunyit mempunyai rasa agak pahit, sedikit pedas, bau khas aromatic, bersifat sejuk, dan tidak beracun.

Kandungan kimia : Bahan kimia yang terkandung dalam kunyit diantaranya caffeic acid.

Bagian yang digunakan : Rimpang.

Cara pemakaian : 
Obat nyeri haid : Dibuat kunyit asam.
Dapat digunakan untuk sunblock (pelindung dari sinar matahari).

Manfaat Daun Kumis Kucing

Nama Ilmiah : Orthosiphon Spicatus

Suku : Labiatea

Nama daerah : Kumis kucing, kutun, mamam, bunga laba-laba (Jawa).

Deskripsi : Terna, tumbuh tegak, pada bagian bawah berakar dibagian buku-bukunya, batang segi empat beralur, berbulu pendek atau gundul. Daun tunggal, bundar telur lonjong, langset atau belah ketupat, berbulu halus, pinggir bergigi kasar tak teratur, kedua permukaan berbintik-bintik karena ada kelenjar minyak atsiri. Bunga berupa tandan yang keluar diujung cabang, warna ungu pucat atau putih (ada yang warna biru dan putih), benang sari lebih panjang dari tabung bunga. Buah geluk warna cokelat gelap.

Bagian yang digunakan : daun.

Kandungan kimia : Kumis kucing memiliki rasa sedikit pahit, agak asin,  sepet, dan bersifat sejuk. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam kumis kucing antara laian zat samak, minyak atsiri, orthosiphonglikosida, minyak lemak, saponin, sopofonin, garam kalium (0,6-3,5%), dan myoinositol.

Efek farmakologi : Antiradang, peluruh air seni(diuretik), dan penghancur batu saluran kencing.

Cara pemakaian : 
1. Kencing batu : Rebus 4-7 helai daun kumis kucing dan 7 tumbuhan meniran dalam 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum air rebusan 3 kali sehari.

2. Sering kening sedikit-sedikit (anyang-anyangen) : Cuci bersih 30 gram kumis kucing, 30 gram meniran, dan 30 gram akar alang-alang. Rebus semua bahan dengan 3 gelas air sampai tersisa 1½ gelas. Setelah dingin, minum ½ gelas air rebusan tiga kali sehari.

Manfaat Labu Kuning

Nama Latin : Cucurbita moschata

Suku : Cucurbitaceae

Deskripsi : Tumbuhan merambat, daun besar dan lebar, tulnag daun menjari, buah besar kekuningan saat sudah matang, saat muda berwarna hijau.

Bagian yang digunakan : Buah

Kandunagn Kimia : Beta karoten, vitamin A, vitamin B, vitamin C, zinc, selenium.

Khasiat : Antioksidan.

Cara pemakaian : Sebagai antioksidan digunkan buah matang dan dimakan atau disayur sesuai selera.

Manfaat Ketela Pohon

Nama Ilmiah : Manihot Utilissimo

Nama Suku : Euphorbiaceae

Nama daerah : Ubi kayu(Aceh), kasepan(Sunda), tela pohon(Jawa), tela balada(Madura), Lame kayu(Makasar), pangala(Papua).

Deskripsi : Perdu yang tidak bercabang atau sedidkit bercabang, tinggi 2-7 m. Batang dengan tanda bekas daun yang bertonjolan. Umbi akar besar, memanjang, dengan kuliy bewarna coklat suram. Tangkai daun 5-35 cm, helai daun sampai dekat pangkal berbagi menjari 3-9 (daun yang tertinggi kerap kali bertepi rata), dengan taju yang bentuknya berbeda. Daun penumpu kecil, rontok. Bunga dalam tandan yang tidak rapat, 3-5 tandan perkumpul pada ujung batang, pada pangkal batang bunga betina, lebih atas dengan bunga jantan. Tanda bunga tunggal, panjang 1 cm. 

Bunga jantan : tenda bentuk lonceng, bertaju 5, benang sari 10, berseling panjang dan pendek, tertancap sekitar penebalan dasar bunga yang kuning dan berlekuk.

Bunga betuna : tenda bunga berbangi 5, bakal buah dikelilingi oleh tonjolan penebalan dasar bunga yang kuning, berbentuk cincin, tangkai putik bersatu, sangat pendek, dengan kepala putik yang lebar berwarna mentega, dan berlaku banyak. Buah bentukbola telur, dengan 6 papan yang membujur, biji dengan alat tambahan berlekuk pada pangkalnya.

Kandungan kimia : Umbi singkong memiliki kandungan kalori, protein, lemak, hidrat arang, dan zat besi, vitamin B dan C, dan amilun. Daun mengandung vitamin A, B1 dan C, kalsium, kalori, forfor, protein, lemak, hidrat arang, dan zat besi. Sementara kulir batang mengandung tannin, enzin peromsidase, glikosida, dan kalsium oksalat.

Bagian yang dipakai : Daun dan umbi.

Khasit: Obat rematik, sakit kepala, demam, luka, diare, cacingan, disentri, rabun senja, beri-beri, dan bisa meningkatkan stamina. Mengatasi rematik bisa dilakukan dengan pamakaian dalam dan pemakaian luar.

Efek farmakologis : Antioksidan, antikanker, antitumor, dan menambah nafsu makan.

Cara pemakaian : 
1. Rematik :
- Pada pemakaian luar : sebanyak lima lembar daun singkong, 15 gram jahe merah, dan kapur sirih secukupnya, dihaluskan dan ditambahkan air secukupnya. Setelah diaduk, ramuan dioleskan pada bagian tubuhbyang sakit.

- Pada pemakaian dalan : 100 gram batang singkong, satu batang sereh, dan 15 gram jahe direbus dengan 1.000cc air hingga tersisa 400cc. Lalu disaring dan diminum airnya sebanyak 200cc. Lakukan 2 kali sehari.

2. Mengatasi sakit kepala : Daun singkong ditumbuk, lalu digunakan untuk kompres.

3. Sebagai obat demam : 60 gram batang pohon singkong, 30 gram jali yang sudah direndam hingga lembut direbus dengan 800cc air sampai tersisa 400cc. Ramuan disaring dan diminum airnya sebanyak 200cc. Lakukan 2 kali sehari.

4. Memgatasi luka bernanah : Batang singkong agar ditumbuk, lalu ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit. Untuk luka garukan, singkong diparut, lalu ditempelkan pada bagaian yang sakit dan diperban.

5. Obat luka karena terkena benda panas : singkong diparut, lalu diperas. Airnya didiamkan beberapa saat hingga patinha mengendap, lalu patinya dioleskan pada bagian yang luka.

6. Mengatasi diare : tujuh lembar daun singkong ditebus dengan 800cc air hingga tersisa 400cc. Lalu disaring dan diminum airnya sebanyak 200cc. Lakukan kali sehari.

7. Obat cacingan : 60 gram kulit batang singkong dan 30 gram daun ketepeng cina direbus dengan 600cc air hingga tersisa 300cc. Lalu disaring dan diminum airnya menjelang tidur.

8. Mengatasi beri-beri : 200 gram daun singkong dimakan sebagai lalap.

Manfaat Buah Kepel

Nama latin : Stelechocarpus burahol

Suku : Annonaceae

Deskripsi : Pohon tinggi yang dapat mencapai 12 m. Akar tunggang, warna putik kotor. Batang tegak, bulat, berkayu, percabangan monopadial, warna coklat. Daun tunggal, lonjong, panjang 8-20 cm, pangkal meruncing, halus, pertulangan bawah menonjol,engkilat, warna hijau. Bunga majemuk, bentuk tandan, tersebar di batang dan cabang, tangkai silindris, panjang ±4 cm, benang sari dan putik halus, kuning. Buah buni, bulat, kulit kasar, diameter ±5 cm, cokelat. Perbanyaan dengan biji.

Bagian yang digunkaan : Daging buah dan daun.

Kandungan kimia : Saponin, flavonoid, polifenol alkaloid.

Khasiat : Obat radang ginjal, asam urat, dan peluruh air seni.

Cara pemakaian :
1. Untuk obat radang ginjal : dipakai 1 buah kepel yang sudah matang, kemudian daging buahnya dimakan langsung.

2. Untuk obat asam urat : diambil 7 lembar daun kepel, ditambah dengan air 2 gelas, rebus hingga 1 gelas, dan diminum 2 kali sehari masing-masing 1 sendok makan.

Manfaat Daun Kenikir


Nama latin : Cosmos Caudatus

Suku : Asteraceae

Nama daerah : Ulum raja (Sumatera/Melayu), Kenikir(Jawa).

Dekripsi : Tanaman perdu dengan tinggi 75-100 cm dan berbau khas. Batang tegak, segi empat, beralur membujur, bercabang banyak, beruas berwarna hijau keunguan. Daunnya majemuk, bersilang berhadapan, berbagi menyirip, ujung runcing, tepi rata, berwarna hijau. Bunga majemuk, bentuk bonkol, diujung batang, merah, benang sari bentuk tabung, kepala sari cokelat kehitaman, putik berambut, hijau kekuningan, merah. Buahnga keras, bentuk jarum, ujung berambut, masih muda berwarna hijau setelah tua cokelat. Biji keras, kecil, bentuk jarum, oanjang ±1 cm, berwarna hitam. Akar tunggang berwarna putih.

Kandungan kimia : Daun cosmos caudatus mengandung saponin, flavanoid polifenol dan minyak atsiri. Akarnya mengandung hidroksieugenol dan koniferol alcohol.

Bagian yang digunakan : Daun.

Khasiat : Kenikir banyak dikonsumsi masyarakat sebagai sayuran. Secara tradisional, daun ini juga digunakan sebagai obat penambah nafsu makan, lemah lambung, penguat tulang dan pengusir serangga. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa daun kenikir mengandung senyawa yang memiliki daya antioksidan yang sangat tinggi, dengan harga IC50 sekitar 70 mg/L. Senyawa yang bersifat antioksidan dapat memacu proses apoptosis melalui jalur intrinsik (jalur mitokondia). Pemacuan apoptosis merupakan salah satu cara penghambatan karsinogenesis. Senyawa radikal bebas dapat menghambat apoptosis melalui inhibisi pelepasan sitokrom c, dimana sitokrom c berperan dalam aktivitas protein-protein regulator positif apoptosis. Sifat anti oksidan yang dimiliki kenikir memungkinkan pengembangan tanaman ini sebagai agen kemopreventif.

Cara pemakain : 
Untuk menambah nafsu makan : dipakai ±100 gram daun segar kenikir, dicuci, dimakan sebagai lalap.

Manfaat Pohon Kencur

Nama latin : Kaempferia galanga

Suku : Zingiberaceae

Deskripsi : Digolongkan sebagai tanaman jenis empon-empon yang mempunyau dagin buah paling lunak dan tidak berserat. Kencur merupakan terna kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau pegunugan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air. Rimpang kencur mempunyai aroma yang spesifik. Daging buah kencur berwarna putih dan kulit luarnya berwarna cokelat. Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar dengan susunan berhadapan. Bunganya tersusun setengah duduk dengan mahkota bunga berjumlah anrata 4-12 buah, bibir bunga berwarna lembayungdengan warna putih lebih dominan. Kencur tumbuh dan berkembang pada musim tertentu, yaitu musin hujan. Kencur ditanam dalam pot atau kebun yang cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan di tempat terbuka.

Bagian yang digunakan : rimpang.

Kandungan kimia : Minyak atsiri, pati, dan alkaloid.

Khasiat : Untuk radang lambung, influenza, masuk angin, sakit kepala, batuk, diare, hilangka kotoran, memperlancar haid, dan mata pegal.

Cara pemakaian : 
1. Radang lambung : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dikuliti sampai bersih dan dikunyah. Ditelan airnya, ampasnya dibuang, kemudian minum 1 gelas air putih dan diulangi sampai sembuh.

2. Influenza : 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan 2 lembar daun kemukus, ditumbuk halus kemudian ditambah beberapa sendok air hangat, lalu dioleskan pada seputar hidung.

3. Masuk angin : 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dikuliti bersih, lalu dimakan dengan garam secukupnya, kemudian minum 1 gelas air putih. Dapat dilakukan 2 kali sehari.

4. Sakit kepala : 2-4 lembar daun kencur ditumbuk halus, lalu dioleskan (dikompresa/pilis) pada dahi.

5. Batuk :
- 2 rimpang kencur sebesar ibu jari diparut kemudian ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan disaring. Diminum dengan ditambah garam secukupnya.
- 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dikuliti dan dikunyah. Airnya ditelan dan ampasnyadibuang. Lakukan tiap oagi secara rutin.

6. Diare :
- 2 rimpang kencur sebesar ibu jari diparut dan ditambah garam secukupnya. Dioleskan pada perut sebagai bedak.
- 2 rimoang kencur sebesar ibu jari dan 2 siung bawang merah ditumbuk halus, kemudian dibungkus dengan daun pasaing dan dibakar beberapa saat. Lalu dioleskan pada perut sebagai bedak.

Manfaat Tumbuhan Kemuning


Nama Latin : Murraya paniculata (L) Jack.

Suku : Rutaceae. 

Nama Daerah : Kemuning(Sunda), kemuning(Jawa), kajeni, kemuning, kemoning(Bali), kamoning(Madura), kamuning(Manad, Makasar), palopo(Bugis).

Deskripsi : Tumbuhan yang masuk termasuk jeruk-jerukan ini merupakan perdu atau pohon kecil dengan pencabangan sangat banyak. Daun majemuk menyirip ganjil dengan anak daun buah tumbuh berseling. Helaian anak daun bertangkai, bentuk bulat telur susngsang atau jorong, ujung pangkal daun meruncing. Bunga majemuk berbentuk tandan. Buah buni, berdaging, berbentuk bulat telur memanjang.

Kandungan Kimia : Pada umumnya pada tanaman kemuning ditemukan alkaloid turunan karbazol pada genus Murraya. Disamping itu, ditemukan pula turunan 7-metoksi kumarin (6 senyawa yang tersubstusi pada atom C-6 dan 29 senyawa tersubsitusi pada atom C-8). Dibagian daun ditemukan kaloid skopolin, 1% minyak atsiri dengan komponen amtara lain @-pinen, sabinen, dan dipenten sebagai komponen utama. Pada kulit ranting ditemukan 3',4',5'-3,5,6,7-heptametoksi flavon, 3 prenilindol, panikulidin A, panijulidin B, stigmasterol. Buah dan kulit kemuning ditemukan senyawa flavanoid (flavanon, flavon, flavonol. Akar alkaloid.

Khasiat : Di masayarakat daunnya digunakan sebagai peluruh haid, peluruh dahak, untuk mengurangi rasa nyeri, penurun panas. Disamping itu, digunakan pada kegemukan, sakit gigi, sakit perut, obat kencing nanah, cacingan dan herpes. Akar/kulir batang dapat diunakan sebagai kosmetik. Bunga digunakan sebagai kosmetik, pewangi, mengobati gangguan haid, dan keputihan.

Cara pemakaian
1. Eksim : rebus daun dan batang kemuning dengan air secukupnya. Cuci bagian yang sakit dengan menggunakan rebusan.
2. Kulit kasar : campur 50gram daun kemuning, 50 temugiring(curcuma heyneana), 25 g kulit jeruk purut ( Citrus hystrix DC), dan 150 beras ketan (oryza sativa var glutinosa) yang sudah direndam sehingga menjadi lunak, lalu keringkan. Tambahkan 1 sendok teh garam, lalu tumbuk lagi sehingga menjadi bubuk, kemudian diayak. Ambil 1-2 sendok makan bubuk tersebut, lalu tambahkan sedikit air. Oleskan campuran bahan pada kulit yang kasar. Lakukan pengolesan setiap satu kali sehari.